Menjadi orang yang bahagia merupakan idaman bagi setiap manusia yang hidup di dunia ini termasuk saya sendiri tentunya. Tetapi sayang terkadang apa yang kita harapkan tersebut sangat jauh dari kenyataan yang kita terima. Berbagai cara dan jalan yang kita tempuh untuk mendapatkan kebahagiaan namun Alih-alih merasa bahagia, malah gundah dan derita yang kita dapat.
Dulu saya sering bertanya dalam hati, "Sebenarnya Tuhan itu adil atau tidak ?." Pertanyaan tersebut terlontar dalam hati saya lantaran dari apa yang saya lihat dan saya rasakan sendiri. Dari sudut pandang saya, saya melihat ada orang yang seperti nya terlahir dengan penuh kesenangan, penampilan sempurna, punya uang yang banyak, pengen ini dan itu tentunya akan sangat mudah bagi nya. Namun disisi lain ada orang yang dari penampilannya saja sudah sangat susah dan sengsara, buat makan sehari sekali saja susah apalagi sampai mau ini dan itu. Tentu saja hal yang tidak mungkin untuk orang-orang yang saya katakan susah tersebut.
Dan seiring bergulirnya sang waktu saya pun bertambah dewasa, namun saat diposisi tersebut saya mulai bertambah bingung. Mulai banyak tempat yang saya datangi, banyak orang yang saya temui dan banyak hal-hal baru yang saya dapat dan saya pelajari. Kebingungan saya saat itu berdasarkan suatu fenomena yang tentunya teman-teman sekalian pastinya juga sudah sering atau setidaknya pernah menemukannya. Ada orang yang bergelimangan harta, punya penampilan rupawan, banyak disukai orang tapi terlihat seakan-akan dia adalah orang yang paling sengsara di dunia. Selalu cemberut, hobi marah-marah, dan seakan selalu memandang buruk setiap hal yang ada di depan matanya. Namun ada lagi orang yang hidup sederhana, tampang biasa saja, uang seadanya bahkan boleh dibilang tidak punya apa-apa tapi selalu terlihat bahagia. Murah senyum, peduli dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, suka membantu dan seakan-akan selalu memandang suatu masalah yang ada di depannya sebagai suatu hal yang menyenangkan dan patut disyukuri.
Dan kini saya benar-benar bisa mengerti, kalau Tuhan itu selalu punya rencana. Keadilan Tuhan pada setiap umatnya tidak hanya semata-mata ditimbang dari segi materi, kecerdasan dan keberuntungan saja tentunya. "Akan jadi apa dunia ini, jika setiap orang terlahir dengan bergelimang harta? Akan jadi apa dunia ini jika semua orang terlahir cerdas? dan akan jadi apa dunia ini jika setiap orang terlahir penuh dengan keberuntungan ?." Saya yakin teman-teman ku yang baik hati pasti tahu jawabannya.
Ada yang terlahir bergelimangan harta, ada yang terlahir biasa-biasa saja dan ada yang terlahir dalam kesulitan dan kesusahan. Dengan begitu Tuhan ingin kita saling tolong-menolong, saling mangasihi dan saling peduli. Tapi ada satu hal yang Tuhan beri adil pada setiap manusia, dan itu adalah Hati. Hati ditambah dengan kreatifitas yang dimiliki oleh setiap manusialah yang membuat dunia ini menjadi begitu indah dan berwarna.
Dengan hati kita merasa, merasakan sayang, cinta, kasih, dan berbagai hal yang tiada habisnya. Namun akan jadi baik atau buruk sebuah hati tergantung dari usaha yang dilakuan oleh setiap orang yang memilikinya. Teman-teman lah yang menentukan akan jadi apa hati yang teman-teman miliki itu nantinya. Ya, seperti mengapa tuhan merahasiakan wujudnya, merahasiaan Surga dan Neraka yang Dia miliki, merahasiakan takdir setiap orang dan merahasiakan hari akhir baik itu hari akhir kita di dunia maupun hari akhir dunia ini. Hal itu semata-mata Tuhan lakukan, agar apa yang kita dapat setelah mati nanti sebanding dengan sejauh mana usaha yang sudah kita lakukan di dunia ini. Ibaratnya sebuah pertandingan bola, tentunya tidak akan menjadi sebuah tontonan yang menarik bukan, jika sebelum pertandingan dimulai kita sudah tahu skor akhirnya. (^_^)
0 komentar:
Posting Komentar